Mengapa orang mengatakan bahwa mahasiswa yang tinggal sendiri "tidak bisa bersenang-senang"
Meskipun hidup sendiri sebagai mahasiswa menawarkan kebebasan, banyak yang merasa tidak punya banyak waktu untuk bersenang-senang. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh beban keuangan, keterbatasan waktu, serta tanggung jawab rumah tangga dan tempat tinggal. Meskipun jumlah uang yang diterima mahasiswa dari orang tua dan banyaknya pekerjaan paruh waktu yang mereka lakukan akan memengaruhi kenyamanan hidup mereka, banyak mahasiswa merasa sulit untuk mendapatkan waktu dan dana untuk bersenang-senang seperti yang mereka harapkan, yang dapat menyebabkan stres.
Di bawah ini kami akan menjelaskan alasan spesifik mengapa Anda tidak dapat bermain lagi.
Saya tidak punya cukup uang untuk bermain
Masalah terbesar yang dihadapi mahasiswa ketika tinggal sendiri adalah kekurangan uang.
Selain biaya hidup seperti sewa, utilitas, makanan, dan biaya komunikasi, terdapat pula biaya-biaya besar seperti biaya kuliah dan buku pelajaran. Tanpa uang dari rumah, mahasiswa harus menanggung semua pengeluaran ini dengan penghasilan dari pekerjaan paruh waktu mereka, sehingga hanya menyisakan sedikit waktu untuk bersantai.
Misalnya, jika seorang mahasiswa berpenghasilan sekitar 100.000 yen per bulan, lebih dari separuhnya dihabiskan untuk membayar sewa, dan sisanya untuk kebutuhan sehari-hari. Akibatnya, mereka hanya punya sedikit uang tersisa untuk makan di luar bersama teman, jalan-jalan, atau hobi. Tidak bisa bersenang-senang bukan sekadar "suasana hati"; melainkan kenyataan ekonomi yang pahit.
Saya tidak punya waktu karena saya harus menyeimbangkan pekerjaan paruh waktu dan studi
Salah satu alasan utama orang kesulitan menemukan waktu untuk bermain adalah menyeimbangkan pekerjaan paruh waktu dengan studi mereka. Jika mereka bekerja paruh waktu 4-5 hari seminggu untuk mencari nafkah, akan sulit untuk menyeimbangkannya dengan kelas dan tugas, sehingga sulit menemukan waktu untuk bermain.
Terutama menjelang ujian dan saat laporan jatuh tempo, banyak mahasiswa mengurangi waktu tidur mereka untuk belajar dan bekerja paruh waktu, dan tanpa sadar, hari-hari mereka bisa berakhir hanya dengan bekerja dan sekolah. Bahkan ketika diajak nongkrong, mereka tak punya pilihan selain menolak karena keterbatasan waktu, yang dapat melemahkan persahabatan.
Alasan mengapa mahasiswa yang tinggal sendiri mengatakan mereka "tidak bisa bersenang-senang" tidak hanya karena alasan keuangan, tetapi juga karena kurangnya waktu.
Beban pekerjaan rumah tangga dan kehidupan sehari-hari mengurangi waktu luang
Ketika Anda mulai hidup sendiri, Anda harus bertanggung jawab atas semua pekerjaan rumah tangga dan pengelolaan kehidupan sehari-hari.
Ketika siswa tinggal di rumah, orang tua mereka sering kali mengerjakan tugas-tugas sehari-hari seperti mencuci, membersihkan, memasak, berbelanja, dan membuang sampah, dan banyak siswa terkejut betapa beratnya hal ini. Jika mereka terus memasak sendiri, waktu yang dibutuhkan dari berbelanja hingga memasak dan membersihkan bisa memakan waktu 1-2 jam, yang berarti mereka memiliki lebih sedikit waktu untuk keluar dan bersenang-senang.
Selain itu, mengerjakan pekerjaan rumah setelah pulang dalam keadaan lelah bisa membuat Anda merasa lelah secara fisik. Karena begitu banyak hal yang "harus Anda lakukan" sebelum bisa bermain, Anda akhirnya dibanjiri pekerjaan rumah tanpa disadari, dan waktu luang Anda pun berkurang.
kehilangan ketenangan mental
Hidup sendiri sebagai mahasiswa tidak hanya membawa keterbatasan finansial dan waktu, tetapi juga beban mental yang berat. Tinggal di lingkungan yang asing, harus mengurus pekerjaan rumah, kuliah, dan pekerjaan paruh waktu dapat dengan mudah membuat Anda merasa lelah secara fisik dan mental, dan Anda mungkin tidak ingin bersenang-senang.
Selain itu, karena mereka tidak memiliki keluarga yang dapat diandalkan saat mereka sakit atau memiliki kekhawatiran, mereka cenderung merasa lebih cemas dan kesepian.
Akibatnya, mereka lebih memprioritaskan istirahat di rumah daripada pergi keluar dan bersenang-senang, yang semakin mengurangi kesempatan mereka untuk bermain. Untuk menjaga ruang mental, penting untuk membangun ritme hidup yang teratur dan secara teratur menghubungi keluarga dan teman.
Namun, ada keuntungan hidup sendiri sebagai mahasiswa
Meskipun sisi buruk tinggal sendiri adalah Anda tidak bisa bersenang-senang, ada juga banyak keuntungan bagi mahasiswa. Pengalaman yang tidak bisa Anda dapatkan jika tinggal di rumah, seperti peningkatan efisiensi karena waktu perjalanan yang lebih singkat, kemandirian yang tumbuh melalui pekerjaan rumah, dan memperluas lingkaran pertemanan, menanti Anda.
Berikut ini beberapa manfaat utama hidup sendiri.
Mengurangi waktu perjalanan
Salah satu alasan utama mengapa mahasiswa memilih untuk tinggal sendiri adalah untuk mengurangi waktu perjalanan mereka.
Jika Anda bepergian ke universitas di kota dari daerah pedesaan atau pinggiran kota, biasanya membutuhkan waktu lebih dari satu jam sekali jalan jika Anda tinggal bersama orang tua. Namun, jika Anda tinggal sendiri di dekat universitas, Anda seringkali dapat mengurangi waktu perjalanan hingga kurang dari 30 menit, sehingga Anda memiliki waktu luang untuk belajar, bekerja paruh waktu, atau hobi. Mengurangi stres perjalanan juga meningkatkan kemampuan Anda untuk berkonsentrasi di kelas, yang merupakan manfaat utama, karena memberi Anda lebih banyak waktu untuk bersantai dalam hidup Anda secara keseluruhan.
Selain itu, karena mahasiswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan klub dan bersosialisasi dengan teman-teman tanpa perlu khawatir ketinggalan kereta terakhir, berkurangnya waktu perjalanan merupakan manfaat utama bagi mereka yang ingin memaksimalkan kehidupan mahasiswanya.
Mendapatkan kemandirian dan keterampilan hidup
Hidup sendiri adalah kesempatan besar untuk mengembangkan kemandirian dan keterampilan hidup. Anda harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, mengelola keuangan, dan menyesuaikan jadwal sendiri, yang secara alami akan mengasah "keterampilan mengelola diri" Anda. Dengan menjalankan peran yang dulu dimainkan orang tua Anda saat Anda masih tinggal di rumah, Anda dapat mengambil langkah pertama menuju menjadi orang dewasa yang mandiri.
Selain itu, dengan mengelola biaya makanan dan utilitas, siswa akan mengembangkan rasa hemat dan memperoleh keterampilan hidup praktis yang akan berguna saat memasuki dunia kerja. Lebih lanjut, mereka akan mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah sendiri, yang akan menjadi keterampilan berharga dalam mencari pekerjaan dan bermasyarakat.
Saat mempertimbangkan karier masa depan dan rencana hidup Anda, pengalaman yang Anda peroleh dari hidup sendiri akan menjadi aset yang besar.
Mudah untuk mengundang teman dan memperluas lingkaran pertemanan Anda
Keuntungan besar lainnya dari tinggal sendiri adalah mudahnya mengundang teman ke rumah Anda.
Tinggal di rumah memang menyulitkan untuk mengundang teman karena pertimbangan anggota keluarga lainnya, tetapi memiliki ruang sendiri memudahkan untuk berkumpul. Menciptakan kesempatan untuk mempererat hubungan di rumah, seperti belajar bersama teman atau memasak bersama, adalah sebuah keistimewaan yang hanya bisa didapatkan dengan tinggal sendiri.
Selain itu, memperluas lingkaran pertemanan akan meningkatkan kesempatan Anda untuk berinteraksi dengan informasi dan nilai-nilai baru, sehingga kehidupan kampus Anda lebih memuaskan. Khususnya di wilayah perkotaan, terdapat budaya yang sudah mapan untuk mengundang teman-teman dari klub atau jurusan yang sama untuk bersosialisasi, yang dapat menjadi daya tarik utama bagi mahasiswa yang ingin memperluas hubungan pribadi mereka.
Cari kamar
Hanya daftar properti dengan furnitur dan peralatan elektronik!
Cara mengatasi situasi di mana Anda tidak bisa bermain
Ketika mahasiswa tinggal sendiri, mereka sering merasa tidak bisa bersenang-senang karena kekurangan uang, waktu, dan ruang mental untuk melakukannya. Namun, dengan sedikit kecerdikan, situasi ini dapat diperbaiki. Dengan mengelola keuangan rumah tangga secara cerdas, memanfaatkan sistem, dan mengadopsi hobi berbiaya rendah, Anda dapat membuat perbedaan besar dalam kebermaknaan kehidupan mahasiswa Anda.
Di sini kami akan memperkenalkan cara khusus untuk mengatasi masalah tidak bisa bermain.

Batasi biaya sewa hingga tidak lebih dari seperempat pendapatan Anda
Sewa adalah pengeluaran tetap terbesar bagi mahasiswa yang tinggal sendiri, dan menjaga jumlah ini tetap rendah adalah kunci untuk memiliki "ruang untuk bermain". Pedoman idealnya adalah menjaganya dalam seperempat dari penghasilan Anda (dari pekerjaan paruh waktu atau uang yang dikirim ke rumah).
Misalnya, jika penghasilan Anda 100.000 yen per bulan, realistis untuk mempertahankan sewa di kisaran 25.000 hingga 30.000 yen. Meskipun hal ini mungkin sulit di daerah perkotaan, Anda dapat menekan biaya dengan memilih properti lama, apartemen studio, atau rumah bersama untuk mahasiswa. Mengurangi sewa berarti Anda akan memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan untuk makanan dan hiburan, yang pada akhirnya berarti Anda akan memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan untuk bersenang-senang.
Memanfaatkan beasiswa dan sistem dengan baik
Jika alasan Anda tidak dapat bermain adalah karena beban keuangan, memanfaatkan beasiswa dan berbagai sistem dapat sangat membantu.
Ada banyak sekali pilihan untuk menutupi biaya hidup dan biaya kuliah, termasuk beasiswa dari Organisasi Layanan Mahasiswa Jepang (JASSO) dan sistem dukungan dari pemerintah daerah serta universitas. Selain itu, dengan memanfaatkan sistem pembayaran khusus mahasiswa, Anda dapat menunda pembayaran pensiun nasional, yang dapat membantu mengurangi pengeluaran bulanan.
Dengan memanfaatkan sistem ini, Anda dapat menghindari pekerjaan paruh waktu dan mendapatkan waktu yang aman untuk belajar atau bersantai. Sebagian orang mungkin menganggap sistem ini sebagai "menagih utang", tetapi sistem ini merupakan pilihan efektif untuk pengembangan karier di masa depan.
Temukan hobi dan hiburan yang murah
Bagi mahasiswa yang tinggal sendiri, penting untuk mencari cara bersenang-senang sambil tetap menjaga biaya sosial dan hiburan tetap rendah. Misalnya, berjalan kaki, bersepeda, membaca di perpustakaan, dan menghadiri acara serta pameran gratis adalah beberapa contoh cara bersenang-senang tanpa menghabiskan banyak uang.
Kami juga merekomendasikan hobi yang bisa Anda lakukan di rumah, seperti layanan streaming video, gim daring, memasak, dan fotografi. Dengan menemukan "aktivitas menyenangkan berbiaya rendah" seperti ini, Anda dapat menghabiskan waktu dengan memuaskan meskipun terbatas secara finansial.
Bermain juga dapat membantu menghilangkan stres, jadi manfaat utamanya adalah dapat membantu Anda menciptakan ketenangan pikiran tanpa mengeluarkan uang.
Luangkan waktu dengan manajemen jadwal
Salah satu alasan utama mengapa orang tidak bisa bermain adalah karena mereka tidak punya cukup waktu.
Bila Anda seorang mahasiswa yang tinggal sendiri, Anda cenderung membuang-buang waktu dengan kesibukan mengikuti perkuliahan, pekerjaan paruh waktu, dan pekerjaan rumah tangga. Namun, dengan bersikap kreatif dalam mengatur jadwal, Anda dapat menciptakan waktu untuk bersenang-senang.
Misalnya, melakukan perubahan kecil seperti menjadwalkan shift paruh waktu agar bertepatan dengan kuliah, mengerjakan semua pekerjaan rumah sekaligus, dan meninjau kembali waktu yang Anda habiskan di ponsel pintar dapat memberikan dampak yang signifikan. Selain itu, menggunakan agenda atau aplikasi untuk mengelola aktivitas harian dapat membantu Anda mengurangi waktu terbuang dan memiliki waktu luang untuk dihabiskan bersama teman atau hobi.
Manajemen waktu adalah keterampilan yang akan berguna bahkan setelah Anda memasuki dunia kerja, jadi ada baiknya Anda mempelajarinya saat Anda masih mahasiswa.
Bertemu dengan keluarga dan teman secara teratur untuk menyegarkan pikiran Anda
Jika Anda merasa terkuras secara mental dan kekurangan energi untuk keluar dan bersenang-senang, penting untuk menemukan cara mengurangi rasa kesepian. Tinggal sendiri, terutama jauh dari rumah orang tua, dapat membuat Anda merasa semakin kesepian dan cemas. Karena alasan ini, menghubungi keluarga dan teman secara teratur melalui telepon atau obrolan daring dapat membantu Anda mengubah suasana hati dan merasa lebih aman. Meskipun Anda tidak dapat bertemu langsung, sekadar mengobrol dapat membantu meredakan stres dan memberi Anda perasaan positif, "Ayo coba lagi."
Interaksi santai melalui LINE atau media sosial juga efektif. Menjaga kesehatan mental adalah fondasi untuk mendapatkan kembali kebebasan bersenang-senang. Kunci untuk menjalani hidup sendiri sebagai mahasiswa adalah menemukan cara untuk menghindari isolasi.
Tips untuk mahasiswa agar bisa bersenang-senang tanpa uang dari orang tua
Bagi mahasiswa yang tidak menerima bantuan keuangan dari orang tua, mengelola biaya hidup sekaligus mencari waktu untuk bersenang-senang bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan sedikit kreativitas, kekhawatiran finansial dapat dikurangi dan waktu serta dana untuk bersenang-senang dapat terjamin. Dengan menggabungkan pekerjaan paruh waktu bergaji tinggi dan pekerjaan sampingan, cara mengurangi biaya makan dan transportasi, bahkan aplikasi pasar loak dan sistem poin, Anda dapat menikmati kehidupan mahasiswa tanpa bantuan keuangan dari orang tua.
Di sini kami akan menjelaskan beberapa ide bagi mahasiswa untuk bersenang-senang bahkan tanpa menerima uang dari orang tua mereka.
Ambil pekerjaan paruh waktu atau pekerjaan sampingan yang bergaji tinggi
Bagi mahasiswa yang tidak menerima uang saku dari orang tua, penting untuk mencari pekerjaan paruh waktu atau pekerjaan sampingan dengan upah per jam yang tinggi agar dapat memperoleh penghasilan secara efisien. Pekerjaan seperti les privat, guru privat di sekolah, staf acara, dan bekerja di restoran larut malam semuanya memberikan upah per jam yang relatif tinggi, dan bahkan shift pendek pun dapat menghasilkan pendapatan yang substansial.
Selain itu, pekerjaan sampingan daring seperti menulis web, desain, dan penyuntingan video telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir. Karena dapat bekerja dari rumah, mudah untuk mengerjakan pekerjaan ini di sela-sela sekolah dan pekerjaan rumah, dan daya tariknya terletak pada fleksibilitas dalam mendapatkan penghasilan. Jika Anda memilih cara yang efisien untuk menghasilkan uang, Anda dapat mengurangi beban biaya hidup dan mengamankan dana untuk bersenang-senang.
Pilih pekerjaan yang menyediakan biaya makan dan transportasi
Jika Anda ingin mendapatkan penghasilan sekaligus menjaga biaya hidup tetap rendah, sebaiknya pilih pekerjaan paruh waktu yang mencakup biaya makan dan transportasi. Makanan yang disediakan di restoran dapat mengurangi biaya makan secara signifikan, dan sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang bekerja siang dan malam.
Selain itu, jika tempat kerja Anda menyediakan biaya transportasi, Anda dapat mengurangi biaya perjalanan dan meningkatkan pendapatan bersih Anda. Beberapa pekerjaan juga menyediakan seragam dan memungkinkan Anda memanfaatkan diskon karyawan, yang dapat membantu Anda mengurangi biaya hidup secara keseluruhan. Dengan memilih pekerjaan paruh waktu dengan kondisi yang baik ini, Anda dapat mengurangi pengeluaran minimum dan menggunakan uang tambahan untuk hiburan dan hobi.
Hemat uang dengan aplikasi pasar loak dan sistem poin
Bagi mahasiswa yang tidak menerima bantuan keuangan dari orang tua, penting untuk mencari cara tidak hanya meningkatkan pendapatan tetapi juga mengurangi pengeluaran. Contoh utamanya adalah penggunaan aplikasi pasar loak dan sistem poin. Menjual pakaian, buku pelajaran, dan perlengkapan rumah tangga yang tidak terpakai di aplikasi pasar loak dapat menghasilkan pendapatan tambahan dan dana untuk pembelian baru.
Selain itu, dengan memanfaatkan poin yang diperoleh melalui kartu kredit dan pembayaran non-tunai, Anda tentu dapat menghemat uang untuk pembelian sehari-hari. Selain itu, dengan memanfaatkan layanan diskon pelajar dan kupon lokal, Anda juga dapat mengurangi biaya hiburan. Penghematan kecil ini akan menghasilkan perbedaan yang besar, memungkinkan Anda memiliki lebih banyak uang untuk bersenang-senang meskipun dengan penghasilan terbatas.
Cari kamar
Hanya daftar properti dengan furnitur dan peralatan elektronik!
Pertanyaan yang sering diajukan tentang mahasiswa yang tinggal sendiri dan tidak bisa bersenang-senang
Banyak mahasiswa khawatir tidak bisa bersenang-senang saat tinggal sendiri. Kenyataannya, jumlah uang yang mampu mereka tanggung sangat bervariasi, tergantung pada apakah mereka menerima uang dari orang tua, status pekerjaan paruh waktu, dan daerah tempat tinggal mereka.
Di sini, kami akan memilih beberapa pertanyaan yang menjadi kekhawatiran khusus para pelajar dan keluarga mereka yang mempertimbangkan untuk tinggal sendiri, dan menjelaskan dengan cara yang mudah dipahami alasan mengapa mereka merasa tidak dapat bersenang-senang serta realitas situasi tersebut.
Apakah benar-benar mustahil untuk bermain jika Anda tinggal sendiri?
Kesimpulannya, akan lebih tepat untuk mengatakan bahwa mereka memiliki "waktu terbatas untuk bermain" daripada "tidak bisa bermain." Mahasiswa yang tinggal sendiri harus menanggung biaya hidup seperti sewa, utilitas, dan makanan, sehingga mereka menghabiskan banyak waktu bekerja paruh waktu untuk mendapatkan uang. Ini berarti mereka memiliki lebih sedikit uang dan waktu untuk bermain. Namun, dengan sedikit kecerdikan, sangat mungkin untuk meluangkan waktu untuk bermain.
Misalnya, jika Anda bisa menjaga biaya sewa tetap rendah, memanfaatkan beasiswa, atau menemukan hobi yang bisa Anda nikmati dengan biaya rendah, Anda tetap bisa menemukan waktu untuk dihabiskan bersama teman-teman meskipun sedang kesulitan keuangan. Sekalipun tinggal sendiri, Anda tidak akan sepenuhnya kehilangan kesenangan jika Anda merencanakan hidup dengan baik.
Apakah situasinya sama dengan siswi perempuan?
Alasan mengapa mahasiswi yang tinggal sendiri tidak bisa bersenang-senang pada dasarnya sama dengan mahasiswa laki-laki. Terutama jika mereka tidak menerima uang dari orang tua, mereka cenderung sibuk dengan pekerjaan paruh waktu dan pekerjaan rumah tangga, serta memiliki sedikit waktu luang atau uang.
Namun, karena kondisi unik para mahasiswi, ada beberapa kasus di mana mereka menghadapi batasan seperti "tidak bisa keluar dan bersenang-senang larut malam" karena tingkat kewaspadaan keamanan yang tinggi. Akibatnya, mereka cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di siang hari dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama teman-teman di rumah. Namun, dengan sedikit kecerdikan, para mahasiswi tetap dapat menikmati kehidupan kampus mereka sepenuhnya.
Kuncinya adalah memilih cara bermain yang aman dan berbiaya rendah dengan mempertimbangkan keselamatan.
Apakah lebih sulit di daerah perkotaan seperti Tokyo?
Tinggal sendiri di daerah perkotaan seperti Tokyo dan Osaka berarti biaya sewa dan biaya hidup yang lebih tinggi dibandingkan di daerah pedesaan, yang berarti lebih sedikit waktu untuk bersenang-senang. Mahasiswa, khususnya, seringkali kesulitan memenuhi kebutuhan hidup dan akhirnya harus bekerja paruh waktu.
Di sisi lain, daerah perkotaan memiliki banyak tempat gratis atau murah yang dapat menekan biaya transportasi. Dengan memanfaatkan taman, museum seni, bioskop dengan diskon pelajar, dan berbagai acara, ternyata ada banyak pilihan untuk bersenang-senang tanpa menghabiskan banyak uang. Daerah perkotaan dicirikan oleh fakta bahwa "biayanya tinggi, tetapi pilihan kegiatannya luas," dan jika Anda memilih dengan cermat, sangat mungkin untuk memperkaya hidup Anda.
Apakah banyak orang menyesal hidup sendiri?
Di antara mahasiswa yang mencoba hidup sendiri untuk pertama kalinya, ada sejumlah mahasiswa yang merasa "lebih sulit dari yang mereka bayangkan." Alasan utamanya adalah beban keuangan yang berat dan kurangnya waktu untuk membagi waktu antara pekerjaan rumah, kuliah, dan pekerjaan paruh waktu. Hal ini menyebabkan penyesalan seperti "tidak punya cukup waktu untuk bersenang-senang" dan "terus-menerus merasa lelah."
Namun, banyak orang juga melihat aspek positif dari pindah, dengan mengatakan hal-hal seperti, "Saya merasa lebih mandiri," "Saya menjadi lebih dekat dengan teman-teman saya," dan "Saya siap memasuki dunia kerja." Apakah Anda akhirnya menyesalinya atau tidak, tergantung pada area tempat tinggal Anda, berapa biaya sewa yang Anda tetapkan, dan bagaimana Anda merencanakan gaya hidup Anda.
Jika Anda merencanakan hidup Anda dengan hati-hati dan memilih lingkungan yang tidak terlalu menuntut, kemungkinan besar Anda akan belajar dan berkembang lebih dari yang Anda sesali.
ringkasan
Banyak mahasiswa merasa tidak bisa menikmati hidup sendiri. Hal ini disebabkan oleh beban biaya hidup sehari-hari, pekerjaan rumah tangga, dan keseimbangan antara pekerjaan paruh waktu dan kuliah, yang terkadang dapat membuat mereka kehilangan ruang mental.
Di sisi lain, tinggal di universitas juga menawarkan banyak manfaat, seperti mempersingkat waktu perjalanan, mengembangkan kemandirian dan keterampilan hidup, serta memiliki kamar untuk mengundang teman-teman, yang semuanya akan menciptakan kehidupan universitas yang memuaskan. Jika Anda menghindari properti dengan harga sewa tinggi saat mencari apartemen, memanfaatkan beasiswa dan program studi, serta mengambil pekerjaan paruh waktu atau sampingan bergaji tinggi, Anda dapat menciptakan waktu untuk bersenang-senang.
Apakah Anda menerima uang dari rumah, tinggal di daerah lain, atau memiliki lingkungan tempat tinggal yang berbeda, mungkin berbeda. Namun, hidup sendiri merupakan kesempatan berharga untuk berkembang. Rencanakan dan bersiaplah untuk menjalani hidup yang dapat Anda nikmati setiap hari. Jika Anda benar-benar mempertimbangkan untuk hidup sendiri, silakan gunakan ini sebagai referensi.